
Pendidikan Berparadigma Inklusif Sebagai Media Penanggulangan Radikalisme Perguruan Tinggi
PTIPD, Studium General Pascasarjana Program Studi Dharma Acarya dengan tema Pendidikan Berparadigma Inklusif Sebagai Media Penanggulangan Radikalisme Perguruan Tinggi dengan dua narasumber Prof Dr.Bunyamin Maftuh, M.Pd.,M.A dan Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A yang dibuka oleh Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, tujuan kegiatan ini untuk menambah wawasan bagi karyasiswa dalam menangkal gerakan-gerakan yang dianggap radikal karena cenderung menggunakan kekerasan yang berbasis agama, dalam proses pembelajaran perlunya memasukan nilai-nilai inklusif dalam pendidikan agama yang tumbuh dalam masyrakat yang berbhineka, proses pendidikan diperlukan peninjauan ulang terhadap doktrin-doktrin agama yang kaku dan kurang humanis, bagi pendidik (guru/dosen) dan calon pendidik adalah sebagai pendidik yang menduduki posisi kunci sebaga ditangan para pendidiklah anak didik dapat dibentuk cara pandangnya terhadap agama.
Pendidikan Agama inklusif adalah menginternalisasika nilai-nilai luhur (budi pekerti) sebagai landasan untuk menerima (memasukan) orang lain atau merekea yang berda atas dsar SARA kedalam bagian dari kita secara berialektika. Nilai-nilai luhur mendasarkan pada nilai-nilai universal agama-agama, pancasila dan kearifan lokal dan melibatkan berbagai agen pendidikan antara lain sekolah dan perguruan tinggi.